Banyak orang yang takut ketika akan berbagi ilmu di Facebook nantinya akan ada yang meniru bisnis kita atau malah takut pesaing bisnis kita tahu tentang ilmu yang kita pakai dalam berbisnis, sehingga tidak jadi berbagi ilmu di facebook, padahal nih:
Memang banyak pesaing bisnis diluar sana yang selalu mencari rahasia atau strategi apa yang kita gunakan untuk membangun bisnis yang kita punya, tapi jangan lupa kalau berbagi ilmu di facebook dengan berjuta-juta pengguna yang akan melihat dan membaca terlebih lagi mempraktekan ilmu yang kita bagi adalah salah satu strategi dalam berbisnis tanpa perlu menjatuhkan pesaing.
Yakinlah janji Allah SWT pasti bahwa setiap orang sudah punya jatah rejeki sendiri sendiri InsyaAllah berbagi ilmu tidak akan mengurangi jatah rejeki, malah menambah berkah.
Baca Juga : Tips Tetap Semangat Saat Kenyataan Hidup Tidak Sesuai Harapan
Jadi kenapa takut berbagi karena ketakutan yang belum pasti terjadi sedangkan janji Allah itu pasti?
Dari sekian banyak keluhan dan curcol para pebisnis itu adalah sulitnya mencari, mengelola dan membangun talent atau karyawan yang bagus dan berbakat kemudian menjaganya agar terus produktif dan loyal di perusahaan.
Persoalan makin rumit ditambah banyaknya perusahaan besar yang hijack talent dengan iming iming gaji dan bonus lebih besar agar lebih mudah mendapatkan dan membangun talent atau karyawan yang bagus.
🌸 Punya program penerimaan karyawan secara berkala bahkan sebelum dibutuhkan. Jadi selalu ada lapis kedua jika sewaktu-waktu karyawan lama resign ada calon penggantinya.
🌸 Pastikan buka lowongan sebanyak banyaknya untuk mendapatkan pilihan talent atau calon karyawan yang beragam. Misal kita menyeleksi sekitar 400 an pelamar untuk memilih 2 terbaik menjadi Customer Service. Dengan banyaknya pelamar kita bisa memilih yang terbaik sesuai kebutuhan dan standar kita.
🌸 Milikilah sistem seleksi yang efektif dan berjenjang untuk mendapatkan talent terbaik dari sisi skill dan karakter. Misal di tempat kita kandidat karyawan harus lolos beberapa tes berikut:
🌸 Setelah masuk kerja milikilah Kurikulum Internal Training untuk semua divisi. Misal beberapa internal training yang dilakukan di tempat kami misalnya:
🌸 Berikan gaji (jika mampu) diatas rata rata untuk job desc yang sama. Jika belum mampu berikan kompensasi non gaji yang menarik misal: waktu kerja fleksibel, suasana kerja nyaman, kesempatan bertumbuh, dll. Dengan begitu kita akan bisa membangun talent atau karyawan menjadi lebih produktif. Ingat, tidak semua bisa dibeli dengan uang.
🌸 Bangun budaya dan sistem kerja yang adil dan progresif. Maksudnya begini karyawan senang bekerja di tempat yang dia merasa memiliki kesempatan setara untuk maju atau naik posisi. Tidak ada keputusan berdasarkan like and dislike. Tidak ada namanya keluarga boss diistimewakan langsung naik jabatan.
Pastikan report kerja transparan dan keputusan by data. Misal di tempat kami tiap Minggu dibaca hasil desain anak konten. Misal 5 video, 12 foto, 3 slide. Jadi terukur dan semua tau hasil kinerja masing-masing.
🌸 Bangun leadership kita. Jika kita sendiri tidak memiliki leadership yang bagus jangan bermimpi mendapatkan karyawan yang bagus. Salah satu fokus pengembangan diri saat ini adalah leadership. Be a good leader minimal untuk tim kita.
Saya belum merasa sebagai good leader tapi minimal saya terus berusaha memperbaiki diri agar menjadi good leader kedepannya. Area yang saya fokuskan: optimis, visioner, lead by sample, memberdayakan, dll. Jangan ngarep punya karyawan pinter kalo kita aja lemot males baca buku. Ini contoh ya.
🌸 Bangun impian dan kepercayaan bahwa anda mampu membawa perusahaan dan tim untuk sukses kedepannya. Kepercayaan diri itu menular.
Walaupun saat ini perusahaan masih kecil jika anda mampu menunjukkan goal dan strategi yang jelas untuk sukses maka talent talent bagus akan tertarik bergabung dan bertahan di perusahaan kita. Karena mereka percaya kedepannya akan sukses bersama kita.
🌸 Jika ada masalah dengan karyawan misal: korupsi, membolos, performa menurun, dll segera cari solusinya. Jika anda biarkan karyawan lain akan berpikir perusahaan menerima standar kerja yang buruk. Dan semua akan ikut ikutan turun kinerjanya. Pastikan semua karyawan tau tidak ada excuse untuk kinerja buruk.
🌸 Berikan bonus diluar gaji secara spesifik untuk kinerja yang bagus sesuai target atau kultur perusahaan. Misal di tempat kami siapapun yang bisa menemukan masalah apapun diberi hadiah uang. Kenapa? Karena budaya kerja kita salah satunya adalah “Continuous improvement“.
Lalu yang bisa menemukan solusinya juga mendapatkan uang. Jangan lupa segera diterapkan jadi semua tahu bahwa kita serius bukan sekedar jargon. Dengan cara ini para talent akan kerasan karena tau kinerja positif dihargai.
🌸 Bangun kedekatan secara pribadi dengan karyawan. Jika mereka mayoritas milenial berbicaralah dengan gaya ringan tidak “bossy“. Jika memungkinkan kunjungi orang tua nya.
Terkadang talent betah kerja karena nyaman kerja walaupun gaji tidak seberapa. Menurut riset alasan tertinggi seorang talent mengundurkan diri karena tidak suka boss nya.
🌸 Talent “Star” atau “Grade A” suka dengan tantangan dan mengejar self growth. Karena itu pastikan ada ruang untuk achievement baru dan pengembangan diri di perusahaan anda. Bangun kedekatan dan bantu mereka bertumbuh dengan memberi target baru diiringi training penunjang.
🌸 Berikan sistem training dan kerja berjenjang untuk mendapatkan hasil akhir talent terbaik. Misal di tempat kami sistemnya:
Semua karyawan harus lolos tahap awal baru bisa lanjut tahap berikutnya kecuali memang mereka luar biasa bisa loncat jenjang. Dan disetiap tahap ada training dengan kurikulum berbeda untuk membantu mereka meningkatkan skill kerja sesuai bidangnya.
🌸 Selalu miliki minimal satu lapis karyawan untuk jaga jaga ada yang resign. Misal kita butuh 2 Admin nah biasanya kita tambah 1 orang untuk cadangan. Jadi jika ada yang keluar tidak menggangu kinerja perusahaan. Bagaimana jika dana terbatas? Bisa dilakukan cross training. Jadi karyawan dibuat multi tasking dengan tambahan bonus.
🌸 Berdoa untuk dipertemukan talent yang baik.
Secara pribadi saya lebih suka membangun talent sendiri dan anti hijack. Kenapa?
Saya percaya asalkan niat kerja semua orang bisa dipoles jadi talent yang baik apapun latar belakang pendidikannya. Itulah pentingnya kita buatkan kurikulum internal training.
Jika kita belum puas dengan talent yang kita miliki coba kita evaluasi diri, apa yang belum saya lakukan untuk mampu mencari, mendapatkan dan mempertahankan talent yang baik?
Fokuslah pada diri kita sendiri. Apa yang kurang? Apa yang belum? Apa yang harus saya pelajari? Apa yang harus saya lakukan?
Sejauh pengalaman saya dengan sistem penerimaan dan pengelolaan karyawan diatas kami jarang kekurangan talent malah masalah kami biasanya adalah kelebihan talent sehingga harus dikurangi yang kadang berat untuk mengeluarkan karyawan sedangkan kinerja mereka bagus dan loyal (tidak ada masalah).
Dua prinsip utama kami dalam mengelola talent:
“Hire slow fire fast“
“Lebih baik gerombolan domba dipimpin singa daripada sekumpulan singa dipimpin domba”
Love from Bangkok ❤️
Bagaimana Mengolah Pikiran dan Perkataan untuk Merubah Nasib Menjadi Lebih Baik?
“Pikiran kita akan menjadi perkataan, perkataan akan menjadi perbuatan, perbuatan akan menjadi kebiasaan, kebiasaan akan menentukan nasib”
— Dewi Kreckman
Saya mau sharing tips tentang bagaimana mengolah pikiran kita supaya bisa sukses dan menarik keberuntungan. Bahkan disaat kita masih miskin, bangkrut, atau sedang terpuruk.
Apa yang saya sharing ini adalah apa yang saya praktekkan.
Kenapa saya tuliskan? Karena saya miris kalo baca komentar yang bernada sangat pesimistis misal:
“Jiwa misqueenku bergejolak”
“Apalah aku hanya rempahan rengginang”
“Gapapa miskin, toh harta tidak dibawa mati, tidak menjamin kebahagiaan”
“Mending masuk neraka, daripada masuk surga ketemu si X (orang yang dibenci)”
Naudzubillah mindzalik. Jangan sampai kita berpikir dan berkata seperti itu. Karena jika diaminkan malaikat dan dikabulkan Allah, maka celakalah hidup kita.
Berikut contoh saya mengolah pikiran dan komentar untuk beberapa situasi yang kurang menyenangkan.
❤️ Ketika miskin
“InsyaAllah saya akan kaya raya, banyak bersyukur, bahagia, bermanfaat dan bisa menjadikan kekayaan sebagai wasilah kebaikan orang lain dan juga amal jariyah hingga saya meninggal nanti”
❤️ Ketika merasa newbie untuk suatu bidang
“Saya akan terus belajar dari guru dan ahlinya yang terbaik di dunia, baik lewat buku, seminar, dll hingga saya menjadi master di bidang ini”
❤️ Ketika putus cinta
“Patah satu tumbuh seribu, dunia ini ada milyaran pria InsyaAllah saya akan segera bertemu pria yang lebih ganteng, lebih baik, lebih saleh, lebih kaya, lebih pintar, dst…”
❤️ Ketika melihat kesuksesan orang lain
“Jika dia bisa, InsyaAllah saya juga bisa, karena saya akan bekerja lebih cerdas dan lebih keras daripada dia”
Dan tidak lupa biasanya saya tambahkan kata kata seperti ini dibawah goal saya:
“Pokoknya HARUS tercapai, emboh piye carane walaupun butuh waktu 1 tahun…2 tahun…5 tahun ..10 tahun…saya tidak akan menyerah!!!”
Tidak lupa jika punya keinginan dan berdoa harus SANGAT SPESIFIK.
Misal sebelum menikah dengan suami saya sekarang, saya tulis 17 kriteria dari calon suami ideal di buku impian. Dan Alhamdulillah semuanya dikabulkan Allah SWT yang maha pemurah. Diantara spesifikasi tersebut: bule, ganteng, pinter, tinggi, romantis, family man, lebih tua, dll. Jadi kalo ada yg bilang cari suami jangan pilih pilih, saya tidak setuju. Yang penting harus diimbangi doa dan usaha.
Tidak kalah penting adalah selalu jaga hati, jauh dari dendam dan iri hati akan kesuksesan orang lain.
Fokuslah pada diri sendiri, bukan orang lain. Jika kita sibuk memikirkan orang lain, kita tidak punya waktu memperbaiki diri sendiri.
Selalu syukuri hal hal kecil setiap hari untuk menjaga agar energi, pikiran dan perasaan selaras.
Misal bangun tidur langsung bersyukur:
“Alhamdulillah masih dibangunkan Allah SWT, punya keluarga sehat, ada tempat tinggal, ada makanan, ada kucing, dst…dst…”
“Jangan pernah takut bermimpi besar, walaupun seperti tidak mungkin. Karena walaupun kita kecil dan lemah, kita punya Allah SWT yang Maha Besar, Maha Kuasa dan Maha Pemurah.”
— Dream Bigger Than Yourself
Baca Juga : Tips Tetap Semangat Saat Kenyataan Hidup Tidak Sesuai Harapan